20 Oktober, 2009

9 Matahari

Judul : 9 Matahari
Pengarang : Adenita
Penerbit : Grasindo
Harga : Rp.66.500,-

Novel 9 Matahari secara cerdas memberikan pencerahan bahwa siapa saja yang berkemauan keras ingin menimba ilmu, pasti Allah swt. akan membukakan jalan. Jalan itu tidak harus berwujud materi, namun dapat berupa hal yang lebih berharga, yaitu persaudaraan, makin terbukanya wawasan dalam memaknai hidup, serta kekuatan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. (M. Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara RI Kabinet Indonesia Bersatu)

Buku 9 Matahari ini menyadarkan kepada kita semua betapa kesuksesan adalah sebuah pilihan. Apakah kita akan sukses atau gagal, sepenuhnya berada di tangan kita sendiri. Tentu saja tidak boleh lupa untuk disertai doa. Namun yang penting untuk diingat adalah bahwa belajar dengan tiada henti, mempunyai perencanaan yang matang, dan menjalin kerja sama yang kompak dengan semua pihak, salah satu kunci sukses meraih cita-cita gemilang di masa depan! (Seto Mulyadi, Ketua Komnas Perlindungan Anak)

Novel ini mengingatkan saya pada: mimpi (yang republiknya saya punya), perjuangan, keteguhan, dan bagaimana mencapainya; ia bukan sinetron yang instan, tapi realitas yang ada di sekitar kita. (Effendi Ghazali, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia)

Orang yang mengatakan bahwa pendidikan itu tidak ada hubungannya dengan kemajuan bangsa, pasti tidak mengerti pendidikan. Pendidikan juga bukan milik anak orang kaya saja. Jadi, semua anak bangsa memikul hal yang sama agar kita maju. Kita harus terus-menerus meningkatkan upaya untuk mengembangkan tanggung jawab sosial dan moral sehingga mencapai keindahan dan manisnya harapan. Terutama, mereka yang menderita karena berbagai ketidakadilan dan perampasan. Kita juga mencari cara mengekspresikan keprihatinan kita yang mendalam atas lingkungan dunia pendidikan bangsa ini. Mimpi adalah sesuatu yang gratis! Bagilah mimpi-mimpi kita dengan mereka yang karena takdirnya tak pernah mengizinkan mengecap terlalu banyak madu. Buku ini mengingatkan kita lagi tentang semangat dan impian. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Kita semua bangkit dengan pikiran. Dengan pikiran, kita membuat dunia. (Shahnaz Haque, Presenter, Penyiar Radio)

Sebuah novel yang cerdas dan membumi; sebuah balada seorang mahasiswi pendatang di Kota Kembang yang sarat perjuangan dalam mencari jati diri di belantara kehidupan yang penuh kepura-puraan dan hedonistik. Sebuah keharusan bagi kaum muda, khususnya mahasiswa, untuk membacanya. (Deddy Mulyana, Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi dan Program Pascasarjana Unpad).

Bohong! Tidak hanya 9 Matahari yang ada dalam novel ini. Saya temukan begitu banyak energi Matari untuk bertahan hidup, tetap tersadar dan bersyukur, tak terhalang bermimpi, berlari, dan berlari lagi untuk menggapainya. Jika Anda mencari jutaan energi positif untuk selalu menang melawan situasi terburuk sekalipun, buku ini bisa menginspirasikannya…. (Mochamad Achir, Jurnalis, Presenter Liputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar